Dalam sambutannya PJ Gubernur mengucapkan selamat datang kepada para narasumber dan peserta FGD yang terdiri dari berbagai pihak, termasuk perwakilan pemerintah, akademisi, praktisi, serta masyarakat yang peduli dengan isu-isu pesisir dan kepulauan.
Samsudin menyampaikan bahwa Provinsi Lampung, dengan garis pantai yang luas dan pulau-pulau kecil yang indah, memiliki peran strategis, Pulau-pulau seperti Krakatau dan Pahawang, menurutnya, bukan hanya menjadi tujuan wisata yang menarik, tetapi juga memiliki fungsi ekologis dan ekonomi yang vital.
Sebagai wilayah pesisir, Provinsi Lampung rentan terhadap berbagai ancaman keamanan seperti illegal fishing, piracy, dan maritime crimes yang harus diwaspadai. Samsudin menekankan bahwa aksi-aksi ini tidak hanya mengancam keselamatan kapal dan aktivitas pelayaran, tetapi juga menimbulkan kerugian ekonomi yang signifikan serta kerugian jiwa yang tidak ternilai.
Selain itu, Samsudin juga menuturkan bahwa perubahan iklim global memberikan dampak nyata di wilayah pesisir dengan kenaikan permukaan laut, perubahan pola cuaca, dan peningkatan frekuensi badai tropis yang mengancam ekosistem pesisir dan pulau-pulau kecil. Kondisi ini berpotensi menyebabkan erosi pantai, kerusakan habitat laut, serta dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat yang menggantungkan hidup pada sumber daya pesisir.
Seperti Program-program pelatihan dan kampanye kesadaran harus dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam menghadapi risiko bencana dan menjaga lingkungan pungkasnya.
Menurut dr.RA Andriani Sosialisasi Pendidikan FGD ini lebih kepada Finansial Literasi,iapun sangat Berharap kepada para Nelayan para orang tua agar Mau Bersama sama memahami dalam Pengelolaan Uank agar jangan digunakan untuk hal hal yg konsumtif dan tidak berguna, Lebih baik digunakan untuk membuka Mengembangkan usaha industri rumahan ataupun usaha mikro dengan Berkordinasi kepada yayasan yayasan BUMN yang telah ditunjuk , kordinasi juga melalui dinas terkait di masing masing wilayah salah satu contoh keluarga industri yang sudah eksis di lampung seperti keluarga Pak bahri yang menerima kerjasama Industri rumahan, semisal mau buat usaha kerupuk dari olahan ikan yang nantinya akan Turud serta mengembangkan baik dari pemasaran maupun kualitas rasa dari produk itu sendiri ucapnya.(Tia)