Yuk, Mengenal 10 Pahlawan Indonesia Pejuang Kemerdekaan

Yuk, Mengenal 10 Pahlawan Indonesia Pejuang Kemerdekaan

Garis Komando – Kemerdekaan Indonesia diraih dengan jerih payah para pahlawan yang rela menumpahkan air mata dan darah, bahkan nyawa.

IDN Times merangkum 10 nama pahlawan kemerdekaan yang berjuang melawan penjajah di masa silam. Data tersebut dikutip dari laman resmi Direktorat Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial ( K2KRS) Kementerian Sosial.

1. Ir Sukarno

Ir Sukarno merupakan Presiden Pertama Republik Indonesia. Dia lahir pada 6 Juni 1901 di Surabaya, Jawa Timur.

Sukarno pada 1925 mendirikan dan menjadi Ketua Algemeene Studie arzClub (ASC) di Bandung. Organisasi ini merupakan perhimpunan pelajar/mahasiswa yang berjiwa nasionalisme. 

Pada 1927 mendirikan Partai Nasional Indonesia, yang merupakan perhimpunan yang sangat berani menentang penjajahan Belanda.

Kemudian, pada 17 Agustus 1945, Sukarno bersama Mohammad Hatta dan juga para pejuang lain memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

2. Mohammad Hatta

Pahlawan kemerdekaan kedua ada Mohammad Hatta. Dia lahir pada 12 Agustus 1902 di Bukit Tinggi, Sumatera Barat.

Selain pahlawan kemerdekaan, Bung Hatta juga merupakan bapak koperasi Indonesia. Pada 1926, Bung Hatta pernah menjadi pimpinan Perhimpunan Indonesia.

Dia pernah dipercaya menjadi bendahara merangkap anggota Dewan Redaksi Majalah Hindia Putera (Indonesia Merdeka).

Bung Hatta meninggal pada 14 Maret 1980 di usia 77 tahun. Dia dimakamkan TPU Tanah Kusir, Jakarta.

3. Jenderal Besar Sudirman

Jenderal Besar Sudirman merupakan sosok pejuang yang gigih dalam melawan penjajah. Dia keluar masuk hutan bersama pasukannya bergerilya. Jenderal Besar Sudirman merupakan Panglima TNI pertama Indonesia.

Ia lahir pada 24 Januari 1916 di Purbalingga, Jawa Tengah. Sudirman meninggal di usia yang masih muda, yakni 34 tahun.

Dia meninggal pada 29 Januari 1950 di Magelang, Jawa Tengah, dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara, Yogyakarta.

4. Sutan Syahrir

Sutan Syahrir lahir pada 5 Maret 1909 di Padang Panjang, Sumatera Barat. Ia pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Indonesia.

Sutan Syahrir memiliki pemikiran dan semangat dalam membentuk kemerdekaan Indonesia. Dia wafat pada 9 April 1966 di Zurich, Swiss.
Sutan meninggal di usia 57 tahun dan dimakamkan di TMPN Utama Kalibata, Jakarta.
5. Ki Hajar Dewantara 

Ki Hajar Dewantara juga dikenal sebagai bapak pendidikan Indonesia. Dia lahir pada 2 Mei 19889 di Yogyakarta.

Ki Hajar Dewantara meninggal di usia 69 tahun. Dia dimakamkan di Tahunan, Umbul Harjo, Yogyakarta. 
Pada tahun 1913, Ki Hajar Dewantara menulis brosur “Als ik een Nederlander was” (Andai kata saya seorang Belanda). Brosur itu berisi kecaman terhadap maksud pemerintah Belanda mengadakan perayaan seratus tahun bebasnya negeri Belanda dari penjajahan Perancis.
Akibat penentangan itu, Ki Hajar Dewantara diasingkan ke Belanda. Dengan segala kemampuannya, Ki Hajar Dewantara mendirikan perguruan Taman Siswa.
6. Bung Tomo

Bung Tomo memiliki nama asli . Saat berjuang melawan penjajah, dia dikenal memiliki slogan ‘merdeka atau mati’.

Bung Tomo lahir 3 Oktober 1920 di Surabaya, Jawa Timur. Dia meninggal pada 7 Oktober 1981 di Padang Arafah, Arab Saudi, dan dimakamkan di Ngagel, Surabaya.


7. Abdul Muis

Abdul Muis lahir di Agam, Sumatera Barat, pada 3 Juli 1883. Ia meninggal di Bandung, Jawa Barat pada 17 Juni 1959.

Abdul Muis  merupakan seorang sastrawan, politikus dan wartawan Indonesia. Dia merupakan pengurus besar Sarekat Islam dan pernah menjadi anggota Volksraad mewakili organisasinya tersebut. 
Karya-karya Abdul Muis di antaranya adalah Salah Asuhan (1928), Surapati (1950), Robert Anak Surapati (1953), Pertemuan Jodoh, Daman Brandal, Sabai nan Alui (Cerita Rakyat Minangkabau), dan Contoh Surat Menyurat.
Dia juga merupakan pendorong berdirinya Technische Hooge School (ITB, Institut Teknologi Bandung).
8. RA Kartini

Raden Ajeng (RA) Kartini merupakan pahlawan yang berjuang dalam kesetaraan gender. Ia lahir pada 21 April 1879 di Jepara, Jawa Tengah.

Kartini meninggal di usia muda, yakni 25 tahun. Kartini wafat pada 17 September 1904 di Rembang, Jawa Tengah.
9. Raden Dewi Sartika

Raden Dewi Sartika lahir 4 Desember 1884 di Cicalengka, Bandung, Jawa Barat. Dewi Sartika juga berperan sebagai tokoh perintis pendidikan wanita. 

Dewi pernah tulisan berjudul ”De Inlandsche Vrouw” (Wanita Bumiputera). Dalam tulisannya, Dewi menyampaikan kalau pendidikan penting untuk mendapatkan kekuatan dan kesehatan kanak-kanak baik secara jasmani maupun rohani. 
Selain itu, Dewi menyampaikan dalam tulisannya mengenai pentingnya kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan. Dewi wafat di Tasikmalaya pada 1947 dan dimakamkan di Astana Anyar, Bandung.
10. Cut Nyak Dien

Cut Nyak Dien merupakan pahlawan yang lahir di Aceh pada 1834. Semasa hidup, Cut Nyak Dien bergerilya melawan pasukan kolonial Belanda.

Dia merupakan sosok perempuan penting bagi Aceh dalam memperjuangkan kemerdekaan. Pada 1873, perang Aceh-Belanda meletus.
Bersama Teuku Umar, Cut Nyak Dien menyusun strategi dalam melawan Belanda. Dia juga memompa semangat para pemuda Aceh untuk berjuang melawan penjajah.
Cut Nyak Dien meninggal pada 6 Novemver 1908 sebagai tawanan Pemerintah Hindia-Belanda. Dia dimakamkan di Sumedang, Jawa Barat.
http://gariskomando.com/feeds/posts/default?alt=rss

Tinggalkan Balasan