Suka Bicara Lingkungan, Mengapa Coldplay Masih Pakai Private Jet?

Perwiraone.com – COLDPLAY selesai menggelar konsernya di Jakarta pada Rabu (15/11). Mereka bertolak ke Perth, Australia, pada Jum’at (17/11) menggunakan private jet Global Wings. Padahal Coldplay sering bicara efisiensi energi dan keberlanjutan lingkungan. Mengapa mereka masih menggunakan private jet yang dianggap boros emisi?

Konser Coldplay di Jakarta kemarin termasuk rangkaian konser dunia Coldplay yang bertajuk “Music of the Spheres World Tour”. Coldplay berupaya mengampanyekan konser ramah lingkungan, sebuah cara pandang dan praktik baru dalam menggelar dan menikmati konser.

Coldplay menggunakan sistem baterai listrik untuk audio, lampu, dan alat elektronik lainnya untuk menyokong gelaran konser. Tujuannya efisiensi dan kampanye energi terbarukan.

Band ini juga membiasakan penggunaan kendaraan listrik dan bahan bakar alternatif semaksimal mungkin dan menekan produksi sampah atau penggunaan plastik seminimal mungkin.

Coldplay bahkan menyokong misi The Ocean Cleanup membersihkan sampah di Sungai Cisadane. Sebagian keuntungan konsernya diberikan kepada The Ocean Cleanup.

“Coldplay kembali mendukung misi The Ocean Cleanup untuk mengurangi sampah plastik dengan cara mengadopsi Interceptor 020,” tulis The Ocean Cleanup, organisasi asal Belanda, sebagai takarir di Instagram.

Coldplay bahkan menyokong misi The Ocean Cleanup membersihkan sampah di Sungai Cisadane. (Foto: Instagram/Coldplay)

Coldplay menerapkan semua hal untuk menyelamatkan lingkungan karena terinspirasi dan dibantu oleh orang-orang brilian juga pemikir kreatif yang peduli lingkungan.

“Terima kasih kepada semua orang brilian dan pemikir kreatif yang telah membantu kami sejauh ini,” kata Coldplay dalam situs resminya.

Meski begitu, Coldplay belum bisa menghindari penerbangan dengan private jet sepenuhnya. Padahal private jet telah menjadi sasaran kritik aktivis lingkungan karena menghasilkan emisi karbon yang banyak.

“Jet pribadi mengeluarkan gas rumah kaca sekitar 10 kali lebih banyak per penumpang dibandingkan penerbangan komersial. Emisi swasta telah meningkat sebesar 23% sejak tahun 2019,” ungkap Chuck Collins dkk dalam “High Flyer 2023: How Ultra-Rich Private Jet Travel Costs the Rest of Us and Burns up the Planet”.

Menyadari penggunaan pesawat pribadi berdampak besar pada kerusakan lingkungan, Coldplay memilih menggunakan bahan bakar penerbangan berkelanjutan atau sustainable aviation fuel (SAF).

Biaya SAF jauh lebih mahal daripada bahan bakar biasa. Namun, Coldplay bersedia menanggung itu demi mengurangi emisi. Bahan bakar ini diakui dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dari seluruh perjalanan udara hingga 80%.

“Kami mendapatkan SAF yang 100% dihasilkan dari limbah dan residu, seperti minyak goreng bekas dari restoran,” ungkap Coldplay.

Coldplay menerapkan standar ini untuk penerbangan komersial dan pribadi mereka menuju negara konser. Penerbangan Coldplay menuju negara konser sebenarnya lebih banyak menggunakan pesawat komersil daripada pribadi.

“Sebagian besar penerbangan band ini menggunakan penerbangan komersial, tapi kadang-kadang penerbangan pribadi digunakan untuk band, kru, dan peralatan,” sebut Coldplay.

Coldplay juga mengakui bahwa mereka lebih menyukai perjalanan darat menggunakan kendaraan listrik atau biofuel. Namun, mereka tak selalu bisa melakukan perjalanan darat mengingat bentang alam dan jarak tempat konser yang berbeda.

Itulah mengapa Coldplay kadang masih harus menggunakan private jet. (*)

Tinggalkan Balasan