Perwiraone.com Lampung – Provinsi Lampung pada Oktober mengalami inflasi sebesar 1,94% (yoy), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 2,16% (yoy).
Ditinjau dari tahun kalender (Januari-Oktober), inflasi Lampung pada Oktober 2024 tercatat sebesar 0,67% (ytd). Adapun angka ini lebih rendah dibandingkan angka nasional sebesar 0,82% (ytd).
Melihat capaian ini, Bank Indonesia memandang tingkat inflasi tahunan tersebut relatif baik karena masih terjaga dalam rentang target inflasi nasional sebesar 2,5±1% (yoy).
Sementara itu, Pj. Gubernur Lampung Samsudin menginstruksikan kepada OPD dan Dinas terkait agar terus menjaga inflasi di Lampung.
“Pemprov Lampung akan terus menjaga inflasi agar selalu terkendali, seluruh jajaran OPD terkait agar terus memperhatikan di lapangan dan lakukan intervensi bila diperlukan untuk pengendalian inflasi,” kata Samsudin dalam keterangan tertulis, Senin (4/11/2024).
Dalam catatan historis selama periode 2020-2023, Lampung cenderung mengalami peningkatan inflasi pada bulan November-Desember, khususnya pada komoditas bahan makanan segar.
Komoditas cabai merah dan cabai rawit pada triwulan IV secara historis rentan mengalami peningkatan tajam karena ketersediaan pasokan. Selain itu, komoditas beras dan telur ayam ras juga berpotensi mengalami inflasi, walaupun dengan probabilitas yang lebih rendah.
Samsudin berharap Langkah-langkah pengendalian yang berkesinambungan mampu menjaga daya beli masyarakat dan stabilitas ekonomi daerah.
Pihaknya pun berkomitmen untuk berkoordinasi dengan semua pihak dalam memastikan ketersediaan dan distribusi pasokan bahan pokok, serta mengantisipasi potensi gangguan yang dapat memicu inflasi tutupnya.(Red**)